Piutang Tak Tertagih : Pengertian, Metode dan Contoh Soal

Piutang tak tertagih adalah akun yang dipergunakan perusahaan untuk mengalokasikan sebagian besar kekayaan yang tidak mampu dibayarkan pelanggan. Kekurangan penjualan kredit adalah adanya kemungkinan entitas gagal melaksanakan pembayaran invoice yang jatuh tempo. Keterlambatan pembayaran berakibat pada penurunan performa perusahaan saat menyelenggarakan transaksi berbisnis

Piutang Tak Tertagih
Piutang Tak Tertagih

Pengertian Piutang Tak Tertagih

Piutang tak tertagih merupakan hutang pihak lain kepada Kamu ataupun perusahaan atas transaksi sesuatu bisnis, namun piutang tersebut tidak dapat dikembalikan kreditur walaupun sudah diupayakan aksi penagihan.

Sepatutnya hasil penjualan produk bawa perusahaan kepada keuntungan. Tetapi terdapatnya piutang membuat keadaan berbanding terbalik. Perusahaan malah memperoleh piutang tidak tertagih selaku akibat pembeli tidak membayar pinjaman. Bad debts tersebut kesimpulannya jadi beban yang kurangi profit bersih.

Baca Juga: Tugas dan Tanggungjawab Manajer Keuangan

Kriteria Piutang Tidak Tertagih

Apakah seluruh konsumen yang tidak membayar hutang langsung masuk dalam jenis piutang tidak tertagih? Sepenuhnya tentang kriteria piutang tak tertagih merupakan selaku berikut.

Piutang Sudah Mempunyai Umur Tertentu

Tiap perusahaan mempunyai kebijakan serta ketentuan terpaut jangka waktu piutang. Bila debitur belum membayar hutang sampai waktu jatuh tempo diresmikan perusahaan, hingga perusahaan akan membagikan rentang waktu supaya kreditur dapat membayar hingga lunas.

Walaupun demikian, rentang waktu yang diberikan kreditur mempunyai batasan. Bila dalam batasan tersebut debitur tidak membayar, hingga perusahaan kreditur bisa menggolongkannya selaku bad debts.

Penagihan Sudah Dicoba Melewati Batas

Kriteria selanjutnya piutang tak tertagih merupakan kala perusahaan sudah berupaya menagih serta menegaskan kesekian kali, tetapi tidak terdapat itikad baik debitur buat membayar.

Apabila perusahaan sudah melaksanakan seluruh cara buat menagih piutang, tetapi debitur tetap tidak membayar, hingga perusahaan butuh memasukkan piutang tersebut ke akun piutang tidak tertagih.

Kreditur Hadapi Kebangkrutan

Debitur hadapi kebangkrutan ialah kriteria piutang tidak tertagih berikutnya. Umumnya, ada benda jaminan dalam kredit yang dicoba konsumen. Kala kreditur bermasalah serta macet membayar hutang, pihak piutang akan mengambil hak kepunyaan benda jaminan ataupun yang lain buat dijual supaya duit pinjaman kembali.

Sayangnya, perihal ini tidak dapat dicoba pada pihak kreditur yang hadapi kebangkrutan. Sebab kehilangan aset( tercantum duit serta benda jaminan), hingga pihak berhutang absolut tidak sanggup membayar. Bila perusahaan Kamu mempunyai debitur semacam ini, hingga bisa ditentukan hutang debitur tersebut masuk beban tak tertagih.

Debitur Ditentukan Kandas Bayar Sebab Peristiwa Tertentu

Kriteria terakhir dari piutang tak tertagih merupakan dikala debitur hadapi peristiwa tertentu yang menghanguskan segala harta kekayaannya. Misalnya terbentuknya bencana alam, kebakaran, serta sebagainya.

Baca Juga: Pengertian Pasar Perdana dan Pasar Sekunder

Tata cara Penghapusan Piutang Tak Tertagih

Lalu apakah piutang tidak tertagih dibiarkan begitu saja oleh perusahaan? Gimana hendaknya perusahaan menyikapi permasalahan ini? Nah, tiap perusahaan tentu mempunyai tata cara penghapusan piutang tak tertagih selaku wujud mengatasi resiko ini. Untuk pengusaha, ayo tahu metodenya di dasar ini.

Metode Penghapusan Piutang Langsung

Awal, tata cara penghapusan piutang tak tertagih merupakan tata cara direct write- off. Tata cara ini ialah aksi yang diambil perusahaan dengan menghapus akun piutang sekalian dari harian. Selaku gantinya, perusahaan akan memasukkan bad debts tersebut dalam akun beban, sehingga menaikkan liabilitas.

Metode Cadangan Kerugian Piutang

Tata cara yang lain ialah tata cara allowance ataupun tata cara penyisihan piutang tidak tertagih dengan tanpa memasukkannya secara aktual ke harian. Tata cara ini lebih mengutamakan penyisihan ataupun penghapusan piutang jumlah kecil secara bertahap.

Perusahaan yang memakai tata cara allowance buat menghapus bad debts tidak akan menampakkan kerugian di dalam laporan keuangan. Kebalikannya, bad debts tersebut dikurangkan ke laba perusahaan secara bertahap. Tata cara ini dikira jauh lebih baik untuk perusahaan, paling utama di mata stakeholder-nya.

Baca Juga: Contoh Soal Perhitungan Current Ratio dan Jawabannya

Cara Mencari Tahu Nilai Piutang Tidak Tertagih di Dalam Jurnal

Nilai piutang tidak tertagih tidak sanggup diprediksi secara tentu, sehingga pihak keuangan perusahaan akan susah memberi tahu piutang tersebut dalam harian. Oleh sebab itu, ada sebagian cara memberi tahu piutang tidak tertagih di dalam harian, ialah selaku berikut.

Bersumber pada Persentase Penjualan

Tata cara awal dengan memberi tahu bersumber pada persentase penjualan. Dimulai dengan menjumlahkan penjualan hutang bersih serta tidak tertagih sehingga ditemui persentase penjualan. Setelah itu, pihak manajemen menetapkan biaya kredit macet lewat proses kali antara penjualan hutang bersih serta total totalitas hasil jual kredit.

Contoh permasalahan:

CV Staff Accounting menjual sebanyak 100 unit produk dengan harga Rp25 ribu kepada debitur A dengan skema piutang dagang. Akan namun, sehabis jatuh tempo, debitur A hadapi kredit macet. Perusahaan sudah melaksanakan sebagian kali penagihan, tetapi hasilnya sama.

CV Staff Accounting kesimpulannya memutuskan melaksanakan direct write-off buat debitur A, dengan harian selaku berikut.

Piutang Tak Tertagih= Rp25, 000 X 100 unit= Rp2, 500, 000

Akan namun, nyatanya pada 31 Desember 2021, debitur A dapat membayar piutang tak tertagihnya. Dengan demikian, CV Staff Accounting wajib menghasilkan piutang tidak tertagih dari akun debit perusahaan, seperti berikut ini.

Bersumber pada Persentase Piutang

Tata cara penghapusan piutang tidak tertagih yang lain merupakan dengan menghitung persentase piutang. Persentase piutang yang diartikan di mari merupakan ditaksir piutang tak tertagih bersumber pada pengalaman masa kemudian, sehingga dapat berbeda- beda masing- masing perusahaan.

Contoh permasalahan:

CV Staff Accounting memiliki catatan usia piutang dengan ditaksir piutang tak tertagih selaku berikut:

Per 28 Juni 2021, piutang Debitur A sudah melewati batasan penagihan 90 hari, sebaliknya debitur B serta E telah jatuh tempo sepanjang 1 pekan. Supaya keadaan keuangan tetap nyaman, hingga ditaksir penyusunan akun piutang tak tertagih pada harian 28 Juni merupakan:

Piutang Tak Tertagih=
= Belum Jatuh Tempo+ Lewat Jatuh Tempo
= Rp207,500+ Rp105,000+ Rp1,250,000
= Rp1,562,500

Baca Juga: Pengertian Dividen Interim dan Cara Pembagiannya

Demikian metode penghapusan piutang tak tertagih, kriteria, dan cara melaporkannya dalam harian. Walaupun tidak di idamkan, Kamu serta regu di perusahaan wajib menguasai cara memperlakukan piutang tidak tertagih, biar arus kas serta pelaporan keadaan keuangan tidak tersendat karenanya.