Apa itu Perusahaan Startup? Bagaimana Ciri-Cirinya

Perusahaan startup merupakan badan usaha yang masih belum lama beroperasi. Perusahaan startup merupakan salah satu contoh bisnis yang menampilkan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital dalam sebagian tahun terakhir.

Tidak bisa dipungkiri, perusahaan ini dapat dibilang sanggup mengiringi perkembangan teknologi data yang begitu kilat. Tetapi, yang kerap jadi persoalan, apa perbedaan startup dengan perusahaan konvensional yang lain? Supaya tidak bimbang, ayo langsung ikuti sepenuhnya menimpa sejarah pertumbuhan sampai contoh perusahaan startup di Indonesia berikut ini!

Apa itu Perusahaan Startup? Bagaimana Ciri-Cirinya
Apa itu Perusahaan Startup? Bagaimana Ciri-Cirinya

Apa itu Perusahaan startup?

Akhir- akhir ini, banyak perusahaan startup yang berdiri di Indonesia. Sesungguhnya, apa itu perusahaan startup? Perusahaan startup merupakan badan usaha rintisan yang baru saja berjalan serta berfokus pada pencarian dan pengembangan sasaran pasar.

Dengan kata lain, perusahaan startup merupakan perusahaan rintisan yang lagi dalam pengembangan. Semenjak tahun 1990-an akhir sampai 2000-an, perusahaan startup ini kerap berhubungan dengan internet, aplikasi, serta pula teknologi terkini. Oleh sebab itu, pengertian startup hadapi perpindahan jadi perusahaan baru yang mengadopsi inovasi teknologi dalam melaksanakan bisnisnya.

Perihal ini didukung dengan banyaknya perusahaan rintisan berbasis teknologi yang bergerak di bermacam bidang, seperti properti, pembelajaran, kesehatan, serta apalagi hiburan.

Baca Juga: Cara Mendirikan Perseroan Terbatas

Ciri-Ciri Perusahaan Startup

Buat menguasai perusahaan startup lebih jauh, berikut ini ciri-ciri perusahaan startup di antara lain ialah:

1. Umur Bisnis Kurang dari 3 Tahun

Mengingat perusahaan startup merupakan badan usaha yang baru dirintis, umur bisnisnya umumnya kurang dari 3 tahun. Di umur ini, perusahaan berfokus buat meningkatkan bisnis serta mencari sasaran pasar yang cocok supaya lebih normal.

Baca pula: Apa itu Unicorn? Ini Ia Sebagian Contoh startup Unicorn

2. Inovatif & Disruptif

Karakteristik berikutnya dari perusahaan startup merupakan inovatif serta disruptif buat menunjang pertumbuhan dan menciptakan pasar baru. Jadi, perusahaan umumnya lebih membagikan peluang pada karyawannya buat berinovasi serta berkontribusi lebih.

3. Berkaitan dengan Teknologi

Cocok dengan yang sudah dipaparkan lebih dahulu, perusahaan startup kerap berhubungan dengan inovasi teknologi. Karena, sebagian besar perusahaan startup merupakan badan usaha yang menggunakan pertumbuhan teknologi buat melaksanakan bisnisnya. Misalnya, pemasarannya dicoba secara online, mempunyai web serta pula aplikasi yang mempermudah pengguna buat mengakses layanan dari perusahaan.

4. Bertabiat Fleksibel

Tidak hanya selaku media pemasaran, perusahaan startup pula mengadopsi teknologi buat diimplementasikan dalam budaya kerja.Perihal ini menjadikan budaya di perusahaan startup lebih fleksibel sebab kerja karyawannya menggunakan kecanggihan teknologi. Misalnya, kerja tidak lagi wajib ke kantor sebab dapat remote serta berbicara memakai bermacam platform.

5. Jumlah Karyawan Relatif Sedikit

Berikutnya, identitas perusahaan startup merupakan jumlah karyawannya yang relatif sedikit, ialah kurang lebih 20 orang. Di masa dini pendiriannya, perusahaan startup lebih fokus buat meningkatkan bisnis daripada menaikkan jumlah karyawannya.

6. Ada Investor

Umumnya, founder perusahaan startup akan membiayai seluruh aktivitas operasionalnya terlebih dulu. Setelah itu, owner akan mencari investor buat pendanaan lanjutan. Oleh sebab itu, salah satu karakteristik dari perusahaan startup merupakan terdapatnya investor yang menanamkan modal.

Baca pula: Apa itu UMKM dan EMKM

Sejarah Pertumbuhan Perusahaan Startup

Sampai banyak startup yang berdiri dikala ini, sesungguhnya gimana sejarah perkembangannya? Awal mulanya, perusahaan startup mulai diketahui pada tahun 1998 sampai 2000 di Amerika Serikat. Pada waktu itu, eksistensi internet lagi terletak di puncak serta dinilai menjanjikan buat masa depan, sehingga banyak perusahaan berbasis teknologi yang berdiri.

Buat memantapkan bukti diri startup, banyak perusahaan yang memakai nama dengan awalan E ataupun akhiran dot-com. Kesimpulannya, muncullah fenomena gelembung dot- com di Amerika Serikat. Perihal ini pasti merangsang munculnya persaingan yang kokoh antar perusahaan.

Nah, selaku salah satu strategi supaya tetap eksis serta dapat diketahui oleh khalayak umum, perusahaan mulai membakar duit buat memasang iklan, membagikan promo, serta apalagi layanan free. Sayangnya, strategi ini tidak membagikan akibat baik serta malah membuat banyak perusahaan startup yang bangkrut.

Tetapi, tidak perlu waktu lama, perusahaan startup kembali timbul serta tumbuh pesat apalagi sampai ke negeri lain, tercantum Indonesia. Perusahaan startup di Indonesia sendiri mulai tumbuh bersamaan dengan meningkatnya pemakaian internet serta digital. Ke depannya, perusahaan startup di Indonesia diprediksi bisa menyumbang perkembangan ekonomi digital lebih besar.

Apalagi, bila perusahaan mempunyai strategi bisnis yang matang, eksistensinya pula akan terus menjadi kokoh di pasar. Tidak cuma buat pelanggan, arah bisnis startup ke depannya pula diprediksi masuk ke ranah business to business (B2B).

Baca Juga: Apa itu Perusahaan Unicorn

Perbedaan Startup serta Perusahaan Konvensional

Secara umum, perusahaan startup tidak jauh berbeda dengan yang konvensional. Walaupun demikian, ada sebagian aspek yang membedakan keduanya. Ada pula pembeda badan usaha konvensional serta perusahaan startup merupakan selaku berikut:

1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi ialah pembeda yang jelas antara perusahaan startup serta konvensional. Dalam perusahaan startup, pihak yang mempunyai kontrol atas aktivitas operasional serta bisnis merupakan founder dan pihak manajemen. Investor cuma akan ikut serta dalam pembuatan keputusan strategis. Sedangkan itu, investor pada perusahaan investor banyak yang masuk dalam manajemen serta turut dan mengendalikan bisnis.

2. Proses Pendanaan

Perihal berikutnya yang membedakan badan usaha konvensional serta perusahaan startup merupakan proses pendanannya. Pendanaan perusahaan konvensional umumnya cuma tiba dari satu sumber serta akan digunakan terus buat ke depannya. Di sisi lain, pihak pendanaan perusahaan startup merupakan founder ataupun pemiliknya. Tetapi, bersamaan dengan jadwal pengembangan bisnis, founder akan mencari investor buat pendanaan lebih lanjut.

3. Tujuan Perusahaan

Dilihat dari tujuannya, perusahaan startup serta konvensional pasti berbeda. Perusahaan startup lebih berfokus buat meningkatkan bisnis serta pasarnya. Sedangkan itu, perusahaan konvensional lebih berfokus buat membangun strategi memperoleh profit ataupun keuntungan atas usahanya.

4. Siklus Hidup Bisnis

Perbedaan berikutnya antara badan usaha konvensional serta perusahaan startup merupakan siklus hidup bisnisnya. Walaupun belum lama berdiri, perusahaan startup dapat menggapai nilai milyaran. Tetapi, masih belum terdapat jaminan buat kelangsungan bisnisnya di masa yang akan tiba.

Perihal ini berkebalikan dengan perusahaan konvensional, di mana bisnisnya cenderung lebih normal, walaupun wajib memerlukan waktu yang lama buat menggapai nilai serta profit besar.

Baca Juga: Apa itu Margin Kontribusi

Contoh Perusahaan startup di Indonesia

Lebih dahulu, sudah disebutkan kalau ada banyak perusahaan startup di Indonesia, serta bergerak di bermacam berbagai bidang. Ada pula sebagian contoh perusahaan startup merupakan selaku berikut:

  1. Traveloka

Contoh perusahaan startup yang awal, ialah Traveloka. Perusahaan ini sediakan layanan buat membeli tiket transportasi umum, seperti pesawat, kereta, serta pula bis. Tidak cuma itu, perusahaan rintisan ini pula sediakan layanan buat pemesanan treatment kecantikan, serta pula booking hotel.

Baca pula: Memahami Perusahaan Go Public, Keuntungan,& Syaratnya

  1. Ruangguru

Ruangguru merupakan salah satu contoh perusahaan rintisan di bidang pembelajaran. Perusahaan ini muncul buat menolong siswa belajar. Sesungguhnya, Ruangguru mirip seperti tutorial belajar pada biasanya, cuma saja berbasis online serta siswa dapat belajar di mana saja.

  1. Gojek

Contoh berikutnya ialah GoJek. Berdiri semenjak tahun 2010, GoJek muncul menawarkan layanan buat memesan ojek motor ataupun mobil secara online.

  1. HaloDoc

Salah satu perusahaan startup merupakan HaloDoc yang bergerak di bidang kesehatan serta melayani telekonsultasi.

  1. Tokopedia

Tokopedia merupakan e-commerce yang membolehkan penggunanya buat belanja bermacam kebutuhan secara online. Tokopedia sendiri berdiri pada tahun 2009 serta saat ini sudah tumbuh sampai di kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: Perbedaan Perusahaan Manufaktur dan Jasa

Kesimpulan

Demikian penjelasan menimpa perusahaan startup mulai dari pengertian, identitas, sejarah, dan perbedaannya dengan badan usaha konvensional. Akhirnya, perusahaan startup merupakan badan usaha rintisan yang masih dalam pengembangan. Umumnya, perusahaan startup pula erat dengan pemakaian teknologi, sehingga mempunyai web ataupun apalagi aplikasi digital buat pelanggan supaya gampang mengakses layanannya.