Dividen : Pengertian, Jenis, Contoh Soal Perhitungannya

Dividen merupakan bagian dari suatu profit ataupun keuntungan yang bisa dibagikan pada para pemegang saham yang jumlahnya cocok dengan jumlah saham yang dipunyai oleh para pemegang saham. Besar ataupun kecilnya suatu dividen yang dapat diperoleh oleh pihak pemegang saham bisa hadapi pergantian dari tahun ke tahun. Jumlah itu tergantung dengan seberapa besar jumlah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.

dividen
dividen

Pengertian Dividen

Dividen merupakan bagian dari keuntungan ataupun pemasukan suatu perusahaan yang besarannya sudah diresmikan oleh dewan serta pula disahkan dalam rapat para pemegang saham yang esoknya akan dibagikan pada semua pemegang saham. Penyaluran penghitungan dividen pada tiap owner ialah tujuan penting dalam bisnis.

Mengenang penghitungan jadi tujuan penting, hingga butuh memperoleh persetujuan dari para pemegang saham lewat hak suara. Dividen jadi perihal yang lumayan dinantikan oleh para pemegang saham sebab wujud pemodalan yang sudah dicoba dalam ekuitas kepada sesuatu perusahaan serta biasanya berawal dari keuntungan bersih. Tetapi, beberapa besar keuntungan pula akan ditaruh dalam perusahaan selaku keuntungan yang ditahan.

Keuntungan itu esoknya akan digunakan buat aktivitas bisnis perusahaan dikala ini ataupun yang akan tiba. Sisa keuntungan dapat dialokasikan buat para pemegang saham selaku dividen.

Baca Juga: Cara Mencatat Jurnal Penjualan Secara Kredit dan Tunai

Pengertian Dividen Bagi Para Ahli

Tidak hanya dari pengertian biasa di atas, selanjutnya ini terdapat sebagian opini mengenai pengertian dividen dari para pakar, di antara lain ialah:

Scott Besley serta Eugene F. Brigham( 2005)

Pengertian dividen bagi Scott Besley serta Eugene F. Brigham merupakan penjatahan yang dicoba profit yang didapat oleh suatu perusahaan pada para pemegang sahamnya, tidak tahu itu dari profit ataupun keuntungan yang didapat pada dikala rentang waktu yang lagi berjalan ataupun profit ataupun keuntungan pada dikala rentang waktu lebih dahulu.

Paul D. Kimmel, Jerry J. Weygandt, serta donald E. Kieso( 2011)

Paul D. Kimmel, Jerry J. Weygandt, serta donald E. Kieso beranggapan kalau dividen merupakan penyaluran yang dicoba oleh suatu perusahaan pada para pemegang saham dengan cara handal dengan adaptasi jumlah kepemilikan sahamnya. Perihal itu dimaksudkan kalau para pemegang saham cuma bisa menyambut profit ataupun keuntungan cocok dengan persentase investasinya buat suatu perusahaan.

Jamie Pratt( 2011)

Jamie Pratt mengatakan kalau dividen ialah penyaluran duit kas, saham, ataupun properti pada para pemegang saham dari suatu perusahaan. Dividen pula ialah suatu pernyataan dari badan dewan korporasi tiap triwulan dengan jumlah yang diumumkan bersumber pada dasar per lembar saham.

Nikiforous K. Laopodis( 2013)]

Terakhir, bagi Nikiforous K. Laopodis, dividen merupakan kegiatan pembayaran kas yang dicoba oleh suatu perseroan pada para pemegang saham. Dividen itu ialah wujud representasi dari para pemegang saham kepada pendapatan langsung ataupun yang tidak langsung atas investasinya ke dalam perusahaan.

Baca Juga: Contoh Soal Accounting Rate of Return

Jenis- Jenis Dividen Bagi Pemegang Saham

Ada 5 tipe dividen yang diketahui dengan cara biasa serta ialah keuntungan yang dibayarkan cocok dengan persetujuan dalam rapat biasa pemegang saham. Selanjutnya ini keterangannya:

Dividen Saham

Kala jumlah saham owner saham bertambah ataupun meningkat, hingga perusahaan akan memberikan dividen saham. Walaupun sedemikian itu, ini tidak akan mengganti investasi dalam pasar sebab cara pemberiannya yang mendekati dengan stock split. Ada pula cara pembayarannya merupakan dengan menaikkan jumlah saham sekalian kurangi nilainya dari tiap- tiap saham.

Pembagian dividen merupakan profit modal pemodalan dari perusahaan lewat saham. Hingga, peninggalan saham yang dipunyai sesuatu perusahaan akan bertambah sebab dividen saham yang sudah dibayarkan.

Dividen Likuidasi

Dividen pembubaran mempunyai maksud pengembalian modal dari sesuatu perusahaan pada para owner saham. Bila perusahaan hadapi kehancuran, hingga perusahaan juga berkuasa buat mengembalikan saham modal pada owner saham. Tujuannya supaya perusahaan tidak mempunyai pinjaman ataupun permasalahan di era depan.

Dividen Tunai

Pembagian dividen kas berarti penghitungan profit modal pemodalan yang dicoba dengan cara kas. Dapat jadi perusahaan akan membayarkan dividen kas sebesar 2- 4 kali dalam 1 tahun. Anggaran pembayaran dividen kas akan didapat dari profit yang ditahan perusahaan, jadi keuntungan otomatis ditahan dan kas perusahaan akan menurun.

Baca Juga: Perbedaan Staff Finance dan Staff Accounting

Dividen Properti

Cocok dengan namanya, dividen properti ini dibayarkan dengan peninggalan ataupun aktiva tidak hanya kas perusahaan. Dapat dalam wujud rumah yang mempunyai angka sebanding dengan dividen hasil persetujuan rapat pemegang saham. Dividen ini dicoba sebab perusahaan hadapi penyusutan kas dalam melunasi dividen kas. Dividen ini juga tidak sering dicoba sebab lumayan kompleks serta kurang digemari oleh para owner saham.

Dividen Akad Pinjaman( Naskah)

Tata cara pembayaran dividen naskah ataupun akad pinjaman ini dengan membuat akad pinjaman perusahaan buat para pemegang saham. Statment mengenai pelunasan ataupun pembayaran pinjaman yang sudah dijanjikan dalam waktu durasi khusus. Dividen naskah ini berarti membenarkan terdapatnya pinjaman yang terkini serta wajib dicatat dalam neraca. Ada pula bunga, alhasil perusahaan harus melunasi bunga dan utangnya pada para owner saham.

Tujuan Pembagian Dividen

Tujuan dari pembayaran dividen merupakan supaya para owner saham mempunyai hadiah atas kepercayaannya kepada suatu perusahaan. Perusahaan yang melaksanakan pembagian dividen ditatap positif serta menolong dalam mencegah keyakinan para penanam modal.

Metode Pembagiannya

Dalam penghitungan dividen, metode yang dipakai biasanya terdapat 2, ialah dividen interim serta dividen akhir.

  • Dividen Interim: Metode pembagian dividen yang diserahkan dalam waktu durasi saat sebelum pembukuan finansial perusahaan akan ditutup ataupun waktunya sedang berjalan.
  • Dividen Akhir: Metode pembagian dividen sehabis cara pembukuan finansial perusahaan berakhir.

Kedua metode ini akan dipakai dengan cara berbarengan dalam kurun durasi 1 tahun. Dengan sedemikian itu, penanam modal akan menyambut 2 kali dividen dalam 1 tahun. Tampaknya, tidak seluruh perusahaan memakai 2 tata cara ini. Terdapat pula perusahaan yang mengenakan metode dividen akhir saja. Nominal dividen akhir yang akan diperoleh juga akan didetetapkan bersumber pada hasil RUPS dikurangi dengan dividen interim yang diperoleh lebih dahulu bila memperoleh ataupun memakai kedua metode pembagian dividen ini.

Baca Juga: Perbedaan Wesel Bayar dan Wesel Tagih

Metode Pembayarannya

Metode pembayaran dividen diketahui pula dengan bertepatan pada pemberitahuan dividen. Selanjutnya ini ada 5 metode pembayaran dividen yang butuh Kamu tahu:

  • Bertepatan pada Pencatatan: Date of record bermuatan julukan penanam modal serta informasi pemegang saham dalam sesuatu perusahaan yang mendapatkan hak penghitungan dividen.
  • Bertepatan pada Cum-Dividend: Bertepatan pada akhir dalam perdagangan saham buat penanam modal yang memiliki kemauan memperoleh pembagian dividen dalam wujud dividen kas ataupun dividen saham.
  • Bertepatan pada Pemberitahuan: Bertepatan pada emiten ataupun perusahaan masyarakat dengan cara sah memublikasikan wujud, jumlah, serta durasi pembayaran dividen.
  • Bertepatan pada Pembayaran: Bertepatan pada perusahaan membayarkan dividen pada pemegang saham yang menyambut hak dividen.
  • Bertepatan pada Ex- Dividend: Bertepatan pada bebas perdagangan saham bersumber pada sesuatu perusahaan yang sudah menyambut hak lagi buat mendapatkan dividen.

Pajak Dividen

Pajak dividen merupakan bagian atas keuntungan yang didapat oleh pemegang saham, pemegang polis asuransi, ataupun badan koperasi yang menyambut bagian dari hasil usaha khusus. Perihal itu juga sudah tertuang dalam Hukum No 36 Tahun 2008 yang saat ini sudah berganti jadi Hukum No 7 Tahun 2021 mengenai Kesepadanan Peraturan Perpajakan( UU HPP). Didalamnya melaporkan kalau dividen ialah bagian dari pemasukan yang jadi subjek pajak PPh.

Begitu juga yang sudah terdapat dalam UU PPh, dividen dikenakan PPh Pasal 23, kalau pemasukan atas dividen ini ialah harus pajak dalam negara serta Wujud Usaha Senantiasa( BUT) akan dikenakan bagian pajak sebesar 15% dari jumlah dividen. Akan namun, dikecualikan buat orang individu yang pengenaan pajaknya berbentuk akhir, bunga, serta bayaran.

Baca Juga: Cara Mengelola Persediaan Barang Dagang

Tidak hanya itu, dikenakan pula PPh Pasal 4 Bagian 2( PPh Final) dengan bayaran bagian pajak sebesar 10% dari jumlah bruto serta pemasukan itu bertabiat akhir. Ada pula pajak yang lain merupakan PPh artikel 26, dikenakan bagian pajak sebesar 20% dari jumlah bruto dividen serta dalam perihal ini akseptor pemasukan dividen ialah orang individu yang bermukim di luar negara. Bayaran 20% dari PPh artikel 26 ini juga dikenakan untuk perusahaan luar negara yang melaksanakan usahanya lewat BUT di Indonesia serta perusahaan luar negara yang menyambut pemasukan di Indonesia tanpa BUT.