Contoh Soal Obligasi Premium dan Diskonto Beserta Jawabannya

Contoh soal obligasi premium dan diskonto beserta jawabannya menjadi materi akuntansi keuangan menengah perihal liabilitas jangka panjang. Hutang adalah tindakan perusahaan menggunakan aktiva pihak ketiga untuk menjalankan aktivitas bisnisnya agar mendapatkan keuntungan dan berkewajiban mengembalikan pinjaman jangka pendek dan panjang bergantung kesepakatan pokok hutang dan bunga yang harus dibayarkan.

Cara menghitung bunga obligasi tahunan harus mempertimbangkan nilai bunga yang dibebankan. Bunga efektif adalah suku bunga pasar yang diberikan kepada wajib pajak atas pembayaran tagihan jatuh tempo. Tujuan penerbitan obligasi adalah membantu perusahaan yang kekurangan dana untuk mendapatkan sumber daya operasional selain dari pemilik perusahaan yang berakibat pada penurunan nilai hak kontrol semua pihak yang berafiliasi.

Contoh soal penerbitan obligasi premium dan diskonto menyesuaikan kebutuhan dana di perusahaan agar entitas dapat menjalankan aktivitas bisnis sesuai tujuannya. Pendirian perseroan dan perusahaan perseorangan terjadi ketika pemegang saham melihat adanya keistimewaan dari peluang bisnis yang didapatkan dengan mengamati keinginan pasar untuk mengupayakan terjadinya penjualan jangka panjang dan jangka pendek yang dimilikinya.

Contoh Soal Obligasi Premium dan Diskonto Beserta Jawabannya
Contoh Soal Obligasi Premium dan Diskonto Beserta Jawabannya

Contoh Soal Obligasi Premium dan Diskonto

Contoh soal obligasi premium dan diskonto berkaitan dengan pertanyaan penerbitan hak jual barang dikemudian harinya. Premi obligasi terjadi ketika lawan transaksi membeli obligasi dibawah nilai nominal yang diakibatkan penurunan suku bunga pasar. Tingkat bunga pasar adalah bunga yang mau dibayarkan oleh lawan transaksi atas peminjaman sejumlah dana di perusahaan sebagai dasar pengalokasikan informasi keuangannya.

Contoh soal diskonto obligasi dan premium obligasi berasal dari aktivitas bisnis yang kekurangan sumber daya. Mengapa perusahaan menerbitkan obligasi? karena entitas ingin mempertahankan hak kontrol dari pemegang saham dan mendapatkan aliran kas dan setara kas dari pinjaman pihak ketiga. Pembelian obligasi bertujuan agar mendapatkan bunga atas sebagian kas dan setara kas yang telah dipinjamkan dalam waktu tertentu.

Contoh soal obligasi premium dan diskonto terjadi pada CV Staff Finance yang menerbitkan obligasi dengan nilai nominal dan bunga sebesar Rp 203.000.000 dan 7% dalam waktu 48 bulan. Apabila bunga dan pokok hutang dibayarkan secara tahunan dan suku bunga pasar yang berlaku pada saat penjualan sebesar 5%. Bagaimana cara menghitung harga jual obligasi dan jurnal penerbitan serta pembayaran tagihan sampai jatuh tempo?

Baca Juga: Contoh Perhitungan Nilai Persediaan Akhir Metode Fifo Perpetual

Cara Menghitung Bunga Obligasi Tahunan Metode Bunga Efektif

Cara menghitung bunga obligasi tahunan metode bunga efektif harus diselenggarakan mengikuti tingkatan bunga perusahaan. Entitas diwajibkan menjalankan aktivitas bisnisnya menyesuaikan kebijakan akuntansi di perusahaan. Pembayaran tagihan dan pengakuan piutang tak tertagih wajib diselenggarakan secara wajar untuk menciptakan prosedur pemeriksaan surat berharga yang sesuai international financial report standard.

Cara menghitung harga jual obligasi berdampak pada munculnya akun premi dan diskonto obligasi. Nilai nominal obligasi adalah nilai yang tercantum pada surat berharga sesuai kebutuhan dari pelanggan. Mengapa bunga efektif memberikan perhitungan yang lebih baik jika dibandingkan metode garis lurus karena entitas mengutamakan pembayaran tagihan yang jatuh tempo berdasarkan tingkatan bunga yang diterima awal periode.

Cara menghitung bunga obligasi tahunan bergantung pada rumus nilai nominal dikalikan bunga tercantum pada surat berharga. Obligasi diterbitkan diantara dua tanggal bunga berdampak pada adanya pendapatan bunga yang tidak boleh diakui perusahaan. Adapun cara menghitung harga jual obligasi metode suku bunga efektif sebagai berikut:

PV Nilai Nominal = Rp 203,000,000 x (1/(1+5%)^4) Rp 167.008.602
PV Pembayaran Bunga = (Rp 203,000,000*7%) x ((1-(1+5%)^-4)/5%) Rp 50.387.957
Harga Jual Obligasi Rp 217.396.559

Baca Juga: Contoh Soal Biaya Produk Utama dan Sampingan

Cara Membuat Tabel Amortisasi Diskonto Obligasi

Cara membuat tabel amortisasi diskonto obligasi berdampak pada proses pengalokasikan penambahan dan pengurangan biaya bunga obligasi. Mengapa metode bunga efektif memberikan hasil perhitungan lebih baik dibandingkan metode garis lurus karena entitas mendapatkan pembayaran bunga terlebih dahulu untuk menghindari pelanggan membayarkan pokok hutang lebih cepat daripada masa jatuh tempo tagihannya.

Cara membuat tabel amortisasi diskonto obligasi bertujuan agar proses pertimbangan pokok hutang dan bunga dialokasikan secara wajar. Penerbitan obligasi bertujuan agar entitas mendapatkan penghasilan bunga dan sumber daya modal tambahan ketika menginginkan omzet yang besar. Obligasi memiliki perbedaan dengan wesel terutama pada jangka waktu pembayaran bunga dan proses pembuatan schedule pembayaran piutang tak tertagihnya.

Tabel amortisasi diskonto obligasi metode bunga efektif dan saldo menurun hendaknya disesuaikan kemampuan pembayaran dari pelanggan. Entitas diwajibkan untuk menerbitkan informasi perihal pembayaran tagihan yang jatuh tempo. Cara menghitung bunga obligasi tahunan dapat menyesuaikan tingkat bunga pasar yang berlaku. Langkah-langkah membuat tabel amortisasi obligasi adalah

Tabel Amortisasi Obligasi
Tanggal Biaya Bunga Beban Bunga Premi Obligasi Nilai Obligas
Rp 217.396.559
01/01/2022 Rp 14.210.000 Rp 10.869.828 Rp 3.340.172 Rp 214.056.387
01/01/2023 Rp 14.210.000 Rp 10.702.819 Rp 3.507.181 Rp 210.549.206
01/01/2024 Rp 14.210.000 Rp 10.527.460 Rp 3.682.540 Rp 206.866.667
01/01/2025 Rp 14.210.000 Rp 10.343.333 Rp 3.866.667 Rp 203.000.000

Baca Juga: Contoh Kasus Akuntansi Kantor Pusat dan Cabang

Demikian contoh soal obligasi premium dan diskonto dalam materi akuntansi keuangan menengah. Sistem informasi akuntansi menganjurkan agar entitas menjalankan kewajiban pembayaran liabilitas jangka pendek sebelum masa penagihan untuk menghindari adanya sanksi administrasi dan denda pajak yang dikenakan kepada perusahaan selama menjalankan aktivitas bisnis yang diinginkannya.