Contoh Soal Jurnal Penjualan Secara Kredit dan Tunai

Contoh soal jurnal penjualan secara kredit dan tunai diperlukan karena entitas ingin memaksimalkan perolehan omzet ditahun berjalan. Pengertian penjualan menurut para ahli adalah kegiatan memberikan barang atau jasa kepada pelanggan sesuai keinginannya disertai pembayaran sejumlah insentif tertentu. Penjualan akan diakui ketika terdapat harga jual dan waktu pemberian kekayaan kepada perusahaan secara pasti.

Contoh soal jurnal penjualan metode perpetual dengan ppn dikenakan bagi wajib pajak yang sudah menjadi pengusaha kena pajak. Sistem perpetual adalah sistem dimana perusahaan akan mengalokasikan segala kekayaan selama periode berjalan dan memperhitungkannya menjadi harga pokok produksi setiap kali penjualan terjadi. HPP adalah biaya utama terjadinya penjualan barang yang dikirimkan pelanggan sesuai spesifikasinya.

Bagaimana cara menyusun jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas diatur dalam standar akuntansi keuangan. Penerimaan kas adalah prosedur aliran masuk kas ke bank atau rekening giro perusahaan sebagai dasar penggenaan pajak oleh perusahaan. Entitas adalah badan usaha yang didirikan dengan tujuan mendapatkan kekayaan selama periode berjalannya dengan menerapkan prinsip keberlangsungan usaha.

Contoh Soal Jurnal Penjualan Secara Kredit dan Tunai
Contoh Soal Jurnal Penjualan Secara Kredit dan Tunai

Apa itu Penjualan Kredit dan Penjualan Tunai?

Penjualan kredit menurut para ahli adalah penjualan barang dan jasa kena pajak di periode berjalan tetapi pelanggan akan membayarkannya setelah penerimaan barang sesuai termin yang disepakati. Penjualan kredit bertujuan meningkatkan konsumsi masyarakat dan menaikkan omzet perusahaan ditahun berjalan. Bertambahnya omzet mengakibatkan entitas mengalami penambahan kekayaan yang harus dipungut pajak penghasilan pasal 4 ayat 2.

Penjualan tunai menurut para ahli adalah penjualan barang dan jasa kena pajak dimana pelanggan harus membayarkan pesanannya sebelum barang dikirimkan. Penjualan tunai terjadi pada saat pelanggan baru pertama kali pesan sehingga perusahaan tidak mengetahui kemampuan pembayarannya. Ketepatan waktu pembayaran mengakibatkan bertambahnya kepercayaan entitas dalam memberikan credit score kepada pelanggan tersebut.

Contoh soal jurnal penjualan dengan ppn atau pajak pertambahan nilai biasanya dibuat oleh pengusaha kena pajak. Setoran pajak pertambahan nilai wajib diselenggarakan agar entitas mendapatkan keuntungan selama periode berjalan. Omzet adalah seluruh penghasilan yang didapatkan perusahaan dari penjualan barang disesuaikan harga jual dengan pelanggan disertai pemotongan atau diskon diberikan sesuai permintaannya.

Baca Juga: Contoh Soal Potongan Penjualan (Diskon Penjualan)

Contoh Soal Jurnal Penjualan Secara Kredit dengan PPN

Contoh soal jurnal penjualan secara kredit dengan ppn dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan omzet dan memperluas pasar barang. Penjualan kredit memerlukan akun piutang dagang dan persediaan untuk memperhitungkan laba kotor yang diperolehnya. Uang muka penjualan termasuk akun liabilitas karena entitas belum menyerahkan sejumlah kekayaan yang diinginkan pelanggan tetapi sudah menerima pembayaran pesanan tersebut.

Contoh soal jurnal penjualan sistem perpetual dengan ppn wajib diselenggarakan ketika entitas menerapkan sistem pengendalian internal berbasis risiko. Risiko akun adalah risiko atas sifat dasar dari akun di laporan keuangan. Jurnal penerimaan kas harus dipertimbangkan untuk melihat berapa besar nilai kas masuk yang berguna untuk pembayaran tagihan jangka pendek sesuai periode penagihan piutang yang telah jatuh tempo.

Contoh soal jurnal penjualan secara kredit dan tunai terjadi pada CV Staff Finance yang berhasil memperjualbelikan barang sebanyak 13 buah dengan harga Rp 230.430. HPP atas barang yang dijual adalah Rp 123.000. CV Staff Finance memberlakukan ketentuan FOB shipping point ketika mengirimkan barang. Bagaimana cara menyusun jurnal pencatatan yang diperlukan untuk transaksi penjualan barang kena pajak dan jasa kena pajak?

Baca Juga: Contoh Soal Penjualan Konsinyasi bagi Pengamanat dan Komisioner

Cara Membuat Jurnal Umum Perusahaan Dagang dan Contoh Soalnya

Cara membuat jurnal umum perusahaan dagang dan contoh soalnya berlaku bagi entitas yang mengalami keterlambatan penerimaan kas dari proses penagihan. Piutang tak tertagih adalah piutang pelanggan yang sudah jatuh tempo dan sudah tidak ada harapan lagi untuk diterima perusahaan. Piutang disajikan sejumlah nilai yang mampu diterimanya pada akhir periode sesuai standar akuntansi keuangan dengan metode cadangan kerugian piutang.

Cara menyusun jurnal umum perusahaan dagang merupakan siklus akuntansi yang ditempuh untuk menghindari adanya kerugian fiskal dari kegiatan administrasi perusahaan. Jurnal adalah proses pencatatan pertama kali bukti transaksi secara kronologis sesuai tanggal laporan keuangan. Bukti transaksi adalah dasar bagi perusahaan untuk menciptakan proses pencatatan sesuai kejadian yang sebenarnya terjadi diperusahaan tersebut.

Cara membuat jurnal umum berdasarkan contoh soal jurnal penjualan dengan ppn baik sistem perpetual dan sistem periodik perlu mengungkapkan kebijakan akuntansi di perusahaan. Penjualan kredit, penjualan tunai, penjualan konsinyasi merupakan bentuk perjuangan perusahaan meningkatkan omzet tahun berjalan. Adapun langkah-langkah menyusun jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas atas transaksi di CV Staff Finance adalah

TanggalKeterangan Debit Kredit
02/03/2022Piutang Rp 3.325.105
HPP Rp 1.599.000
Penjualan Rp 2.995.590
PPN Keluaran Rp 329.515
Persediaan Rp 1.599.000
(Jurnal penjualan secara kredit)
03/03/2022Kas Rp 3.325.105
Piutang Rp 3.325.105
(Jurnal penerimaan pelunasan piutang)

Baca Juga: Cara Membuat Tabel Umur Piutang Tak Tertagih dan Jawabannya

Demikian contoh soal jurnal penjualan secara kredit dan tunai dengan pajak pertambahan nilai sesuai standar akuntansi keuangan. Setelah akuntan menyusun jurnal umum dan jurnal khusus, dilanjutkan dengan melakukan posting ke buku besar pembantu piutang dan persediaan. HPP harus dihitung setiap kali penjualan terjadi untuk memaksimalkan perhitungan laba kotor setiap kali aktivitas penjualan bagi perusahaan terjadi.