Apa itu Bundle Pricing? Bagaimana Penerapan di Perusahaan

Apa itu bundle pricing? bagaimana penerapan di perusahaan manufaktur, dagang dan jasa menjadi bagian dari proses strategi penetapan harga supaya dapat menarik hati calon pelanggan, salah satunya merupakan bundle pricing. Pada dasarnya, bundle pricing merupakan salah satu strategi dimana perusahaan menjual sebagian produk ataupun jasa dengan satu harga tetap yang sanggup menarik hati pelanggan.

Mau mengenali lebih dalam tentang cara pelaksanaannya? Baca terus postingan tentang bundle pricing di dasar ini sampai berakhir.

Apa itu Bundle Pricing Bagaimana Penerapan di Perusahaan
Apa itu Bundle Pricing Bagaimana Penerapan di Perusahaan

Pengertian Bundle Pricing

Bersumber pada halaman Indeed, bundle pricing merupakan sesuatu pendekatan dalam penetapan harga di mana 2 ataupun lebih produk ataupun layanan dijual selaku paket ataupun bundle dengan harga yang lebih murah dibanding bila produk ataupun layanan tersebut dibeli secara terpisah.

Dalam bundle pricing, pelanggan diberikan insentif buat membeli lebih dari satu produk ataupun layanan dengan membagikan diskon ataupun harga paket yang lebih rendah.

Tujuan dari strategi bundle pricing merupakan mendesak penjualan lintas produk ataupun layanan dan tingkatkan nilai transaksi pelanggan. Dengan mencampurkan sebagian produk ataupun layanan ke dalam satu paket, pelanggan cenderung memandang nilai yang lebih besar dalam pembelian tersebut.

Misalnya, dalam bundle pricing buat produk teknologi, suatu paket dapat terdiri dari fitur elektronik utama seperti smartphone, tablet, serta earphone dengan harga yang lebih murah daripada membeli seluruh produk tersebut secara terpisah.

Baca Juga: Apa itu Saham Treasury dan Contoh Perhitungannya

Macam-Macam Bundle Pricing

Terdapat sebagian tipe strategi bundle pricing yang bisa digunakan, antara lain:

Pure Bundle Pricing

Pure Bundle pricing artinya produk ataupun layanan cuma ada dalam wujud paket ataupun bundel. Pelanggan tidak mempunyai opsi buat membeli produk ataupun layanan secara terpisah. Tujuan utamanya merupakan buat mendesak pembelian produk ataupun layanan bonus.

Mixed Bundle Pricing

Mixed Bundle pricing artinya produk ataupun layanan ada baik dalam wujud paket ataupun secara individual. Pelanggan mempunyai opsi buat memilah apakah mereka mau membeli bundel ataupun cuma membeli produk ataupun layanan tertentu. Perihal ini membagikan fleksibilitas kepada pelanggan serta membolehkan mereka buat memilah opsi yang cocok dengan kebutuhan mereka.

New Product Bundle Pricing

New Product Bundle pricing merupakan langkah yang digunakan dikala peluncuran produk baru. Produk baru tersebut dikombinasikan dengan produk yang telah terdapat dalam bundel dengan harga yang menarik. Perihal ini bisa menolong memperkenalkan produk baru kepada pelanggan serta tingkatkan energi tarik bundel.

Manfaat strategi bundle pricing meliputi kenaikan penjualan lintas produk, tingkatkan loyalitas pelanggan, serta membagikan nilai tambah kepada pelanggan. Tetapi, terdapat sebagian perihal yang butuh dipertimbangkan dalam mempraktikkan strategi ini, seperti perhitungan harga yang pas, pemilihan produk yang cocok buat dikombinasikan, dan mengelola inventaris dengan efisien supaya stok produk yang dikombinasikan ada dengan lumayan. Berarti buat melaksanakan analisis pasar serta menguasai preferensi pelanggan saat sebelum mempraktikkan strategi bundle pricing.

Baca pula: Apa itu Price Skimming dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Kelebihan Memakai Strategi Bundle Pricing

Mempraktikkan strategi bundle pricing mempunyai sebagian kelebihan yang bisa menguntungkan untuk bisnis, antara lain:

1. Tingkatkan Penjualan

Dengan menawarkan produk ataupun layanan dalam wujud bundel dengan harga yang lebih murah, strategi bundle pricing bisa mendesak pelanggan buat membeli lebih banyak ataupun membeli produk yang bisa jadi lebih dahulu tidak mereka pertimbangkan. Ini bisa menciptakan kenaikan penjualan secara totalitas.

2. Tingkatkan Nilai Transaksi

Dalam bundle pricing, pelanggan memandang nilai yang lebih besar dalam pembelian bundel daripada membeli produk secara terpisah. Perihal ini bisa tingkatkan nilai transaksi pelanggan serta membagikan dorongan buat membeli lebih banyak ataupun memilah opsi yang lebih lengkap.

3. Melenyapkan Stok Tersisa

Bila bisnis mempunyai stok produk tertentu yang susah terjual ataupun tersisa dalam jumlah tertentu, strategi bundle pricing bisa jadi cara efisien buat melenyapkan stok tersebut. Dengan mencampurkan produk tersebut dengan produk lain yang lebih terkenal ataupun diminati, pelanggan lebih bisa jadi tertarik buat membeli serta kurangi stok yang tidak terjual.

4. Tingkatkan Loyalitas Pelanggan

Membagikan diskon ataupun harga spesial lewat bundle pricing bisa tingkatkan kepuasan pelanggan serta menghasilkan loyalitas jangka panjang. Pelanggan merasa memperoleh nilai bonus dari pembelian mereka serta lebih bisa jadi buat kembali membeli dari bisnis tersebut di masa depan.

5. Membedakan dari Kompetitor

Strategi bundle pricing bisa jadi perlengkapan diferensiasi yang efisien dari pesaing. Dengan mencampurkan produk ataupun layanan dalam bundel yang menarik dengan harga yang lebih kompetitif, bisnis bisa menarik atensi pelanggan serta menonjol di pasar yang ramai.

6. Kurangi Biaya Promosi

Dalam strategi bundle pricing, promosi serta pemasaran bisa difokuskan pada paket bundel, yang kurangi biaya serta usaha yang dibutuhkan buat memasarkan tiap produk secara terpisah. Perihal ini bisa membagikan efisiensi dalam upaya pemasaran serta kurangi biaya promosi.

Tetapi, butuh diingat kalau strategi bundle pricing pula mempunyai sebagian tantangan, seperti mengendalikan harga yang pas, mengelola inventaris, serta membenarkan campuran produk yang menarik untuk pelanggan. Berarti buat melaksanakan analisis pasar yang teliti serta memikirkan kebutuhan serta preferensi pelanggan saat sebelum mengimplementasikan strategi ini.

Baca pula: Pengertian Cross Price Elasticity dan Cara Menghitungnya

Contoh Bisnis yang Memakai Strategi Bundle Pricing

Terdapat banyak tipe bisnis yang memakai strategi bundle pricing buat tingkatkan penjualan serta membagikan nilai tambah kepada pelanggan. Berikut ini merupakan sebagian contoh bisnis yang kerap memakai strategi bundle pricing:

Bisnis Fitur Elektronik

Produsen fitur elektronik seperti smartphone, laptop, ataupun konsol permainan kerap memakai bundle pricing. Mereka menawarkan paket yang terdiri dari fitur utama, aksesori bonus, serta bisa jadi pula layanan ataupun langganan yang terpaut dengan produk tersebut.

Operator Telekomunikasi

Perusahaan telekomunikasi kerap menawarkan paket bundel yang mencakup ponsel, paket informasi, layanan telepon rumah, ataupun tv kabel. Dalam perihal ini, pelanggan bisa memilah paket yang cocok dengan kebutuhan komunikasi mereka.

Hotel serta Pariwisata

Industri perhotelan kerap memakai bundle pricing buat menawarkan paket liburan ataupun akomodasi yang mencakup penginapan, santapan, serta bermacam aktivitas ataupun layanan bonus seperti spa ataupun touring lokal.

Restoran serta Santapan Kilat Saji

Bisnis santapan kerap mencampurkan sebagian menu santapan ataupun minuman dalam wujud paket dengan harga istimewa. Misalnya,“ meal deal” di restoran kilat saji yang mencakup burger, kentang goreng, serta minuman dengan harga yang lebih terjangkau daripada membeli tiap- tiap secara terpisah.

Layanan Keanggotaan

Bisnis dengan model keanggotaan, seperti pusat kebugaran ataupun platform streaming, kerap menawarkan paket bundel yang membagikan akses ke bermacam sarana ataupun konten dengan harga langganan yang lebih terjangkau daripada bila dibeli secara terpisah.

Penyedia Layanan Internet serta Televisi

Provider layanan internet serta tv kerap menawarkan paket bundel yang mencakup kecepatan internet tertentu, saluran Televisi, serta kadang- kadang pula telepon rumah. Ini membagikan nilai tambah kepada pelanggan dengan harga yang lebih terjangkau dibanding bila mereka membeli tiap layanan secara terpisah.

Contoh-contoh di atas cuma sebagian contoh bisnis yang memakai strategi bundle pricing. Prinsip ini bisa diterapkan dalam bermacam industri dengan mencampurkan produk ataupun layanan yang relevan serta menarik untuk pelanggan.

Baca pula: Contoh Strategi Penjualan Barang Baru Rilis

Kesimpulan Bundle Pricing

Jadi, strategi bundle pricing merupakan pendekatan dalam penetapan harga di mana sebagian produk ataupun layanan dijual selaku paket dengan harga yang lebih murah daripada bila dibeli secara terpisah. Kelebihan pemakaian strategi ini tercantum kenaikan penjualan, tingkatkan nilai transaksi, melenyapkan stok tersisa, tingkatkan loyalitas pelanggan, membedakan dari kompetitor, serta kurangi biaya promosi.

Contoh-contoh bisnis yang memakai strategi bundle pricing tercantum bisnis fitur elektronik, operator telekomunikasi, hotel serta pariwisata, restoran serta santapan kilat saji, layanan keanggotaan, dan penyedia layanan internet serta Televisi. Strategi bundle pricing bisa membagikan nilai tambah kepada pelanggan serta menolong bisnis buat tingkatkan pemasukan dan menguatkan posisi mereka di pasar.

Baca Juga: Apa itu Transfer Pricing di Perusahaan Manufaktur

Tetapi buat dapat mempraktikkan strategi ini, pastinya keadaan keuangan Kamu wajib sehat. Triknya, Kamu wajib mencatat tiap pengeluaran serta pemasukkan bisnis. Kemudian, membuat laporan keuangan yang pas.