Auditor : Pengertian, Kriteria dan Standar Audit Lapangan

Auditor ialah pihak awal yang melaksanakan audit kepada pertanggung- jawaban pihak kedua pada pihak ketiga serta membagikan pengesahan hasil auditnya buat kebutuhan pihak ketiga.

Auditor  Pengertian, Kriteria dan Standar Audit Lapangan
Auditor Pengertian, Kriteria dan Standar Audit Lapangan

Pengertian Auditor

Pengaudit merupakan seorang yang melaporkan opini atas kebiasaan dalam seluruh perihal yang material, posisi finansial hasil usaha serta arus kas yang cocok dengan prinsip akuntansi legal umum di Indonesia (Arens et al., 2013: 5).

Pengertian Auditor Menurut Para Ahli

Bagi Arens et al (2012: 12), Auditor merupakan seorang yang melaporkan opini kebiasaan dalam seluruh perihal yang material, posisi finansial hasil usaha serta arus kas yang cocok dengan prinsip akuntansi yang legal umum. Sebaliknya bagi Mulyadi( 2014: 71), pengaudit merupakan akuntan masyarakat yang membagikan pelayanan audit pada auditan buat mengecek informasi finansial supaya leluasa dari salah hidangan.

Bagi Syahputra et al.( 2015), Auditor merupakan seorang yang mempunyai kualifikasi khusus dalam melaksanakan audit atas informasi finansial serta aktivitas sesuatu perusahaan ataupun badan.

Bersumber pada sebagian arti di atas, pengarang merumuskan kalau Auditor ialah salah satu pekerjaan dalam aspek akuntansi yang mempunyai kualifikasi khusus dalam melaksanakan audit atas informasi finansial serta aktivitas sesuatu perusahaan ataupun badan, serta pula sesuatu kegiatan audit yang dicoba oleh seseorang pengaudit buat menciptakan sesuatu ketidakwajaran terpaut dengan data yang di suguhkan.

Baca Juga: Perbedaan Akuntan dan Auditor

Tipe- tipe Auditor Menurut Aren

Tipe- tipe pengaudit bagi Arens et al (2013: 19), ialah:

Kantor Akuntan Publik

Kantor akuntan publik bertanggung jawab mengaudit informasi finansial historis yang diterbitkan oleh seluruh perusahaan terbuka, mayoritas perusahaan lain yang lumayan besar, serta banyak perusahaan dan badan non- komersial yang lebih kecil. Oleh sebab luasnya pemakaian informasi finansial yang sudah diaudit dalam perekonomian Indonesia, dan kedekatan para pelakon bisnis serta pengguna yang lain, telah umum dipakai sebutan pengaudit serta kantor akuntan masyarakat dengan pengertian yang serupa, walaupun terdapat sebagian tipe pengaudit.

Gelar kantor akuntan publik memantulkan kalau pengaudit yang melaporkan opini audit atas informasi finansial wajib mempunyai sertifikat selaku akuntan masyarakat. Atap kerap diucap pengaudit eksternal ataupun pengaudit bebas buat membedakannya dengan Auditor internal.

Pengaudit Internal Penguasa.

Pengaudit internal penguasa merupakan pengaudit yang bertugas buat Tubuh Pengawasan Finansial serta Pembangunan (BPKP), untuk melayani keinginan penguasa. Jatah penting usaha audit BPKP merupakan dikerahkan buat menilai kemampuan serta daya guna operasional bermacam program penguasa. BPKP memperkerjakan lebih dari 4.000 orang pengaudit diseluruh Indonesia. Auditor BPKP pula amat dinilai dalam pekerjaan audit.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menjadi Seorang Auditor Internal

Pengaudit Badam Interogator Finansial.

Pengaudit badan Interogator Finansial merupakan pengaudit yang bertugas buat badan Interogator Finansial( BPK) Republik Indonesia, tubuh yang dibuat bersumber pada konstitusi Indonesia. Dipandu oleh seseorang kepala. BPK melapor serta bertanggung jawab seluruhnya pada Badan Perwakilan Orang( DPR).

Tanggung jawab penting BPK merupakan buat melakukan fungsi Auditor DPR, serta pula memiliki banyak tanggung jawab audit seperti Atap. BPK mengaudit beberapa besar data finansial yang terbuat oleh bermacam berbagai tubuh penguasa bagus pusat ataupun wilayah saat sebelum diserahkan pada DPR. Oleh sebab daya pengeluaran serta pendapatan badan- badan penguasa didetetapkan oleh hukum, hingga audit yang dilaksanakan difokuskan pada audit ketaatan.

Kenaikan jatah usaha audit BPK dikerahkan buat menilai kemampuan serta daya guna operasional bermacam program penguasa. Hasil dari tanggung jawab BPK yang besar buat mengaudit pengeluaran- pengeluaran penguasa serta peluang mereka buat melakukan audit operasional, pengaudit BPK amat dinilai dalam pekerjaan Auditor.

Pengaudit Pajak.

Direktorat Jenderal( Ditjen) Pajak bertanggung jawab buat meresmikan peraturan pajak. Salah satu tanggung jawab penting Ditjen Pajak merupakan mengaudit Surat Pemberitahuan Tahunan( SPT) harus pajak buat memastikan apakah SPT itu telah menaati peraturan pajak yang legal. Audit ini asli bertabiat ketaatan. Auditor yang melaksanakan pengecekan ini diucap pengaudit pajak.

Pengaudit Internal.

Auditor internal dipekerjakan oleh perusahaan buat melaksanakan audit untuk manajemen, serupa seperti BPK mengaudit DPR. Tanggung jawab pengaudit internal amat beraneka ragam, terkait pada yang memperkerjakan mereka. Terdapat karyawan audit internal yang cuma terdiri atas satu ataupun 2 pegawai yang melaksanakan audit ketaatan dengan cara teratur. Karyawan audit internal yang lain bisa jadi terdiri atas lebih dari 100 pegawai yang membahu tanggung jawab berbeda, tercantum di banyak aspek di luar akuntansi. Banyak pula pengaudit internal yang ikut serta dalam audit operasional ataupun mempunyai kemampuan dalam menilai sistem pc.

Baca Juga: Apa Gelar Bagi Auditor Eksternal

Jenis-Jenis Auditor Menurut Mulyadi

Sebaliknya bagi mulyadi (2014: 28) tipe- tipe pengaudit, merupakan selaku selanjutnya:

Pengaudit Independen

Pengaudit bebas merupakan Auditor handal yang sediakan jasanya pada warga umum, paling utama dalam aspek audit atas informasi finansial yang terbuat kliennya. Audit itu paling utama diajukan buat pada pengguna data finansial, seperti: penagih, penanam modal, calon penagih, calon penanam modal, serta lembaga penguasa.

Pengaudit Pemerintah

Pengaudit penguasa merupakan pengaudit handal yang bertugas diinstansi penguasa yang tugas pokoknya melaksanakan audit atas pusat pertanggung balasan finansial yang tertuju pada penguasa. Walaupun ada banyak pengaudit yang bertugas di lembaga penguasa, tetapi biasanya yang diucap pengaudit penguasa merupakan pengaudit yang bertugas di Badan Pengawas Finansial serta Pembangunan (BPKB) serta Badan Pengecekan Keuangan ( BPK), dan instalansi pajak.

Pengaudit Intern

Pengaudit internal merupakan Auditor yang bertugas dalam perusahaan( perusahaan Negeri ataupun swasta) yang tugas pokoknya merupakan memastikan apakah kebijaksanaan serta metode yang diresmikan oleh manajemen pucuk sudah dipatuhi, memastikan bagus ataupun tidaknya kontrol kepada kekayaan badan, memastikan kemampuan serta daya guna metode aktivitas badan, dan memastikan keandalan data yang diperoleh oleh bermacam bagian badan. Biasanya pengguna pelayanan pengaudit internal merupakan Badan Komisaris ataupun Ketua Penting Perusahaan.

Mutu Audit

Pengertian Mutu Audit

Bagi Alvin A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Beasley yang dialih bahasakan oleh Amir Kekal Jusuf (2011: 47), pengertian mutu audit merupakan merupakan:

Sesuatu cara buat membenarkan kalau standar auditing yang legal umum diiringi dalam tiap audit, Atap menjajaki metode pengendalian mutu audit spesial yang menolong penuhi standar- standar itu dengan cara tidak berubah- ubah pada tiap penugasannya

Sebaliknya pengertian Mutu Audit bagi Mulyadi (2014: 43) (2014: 9) ialah sesuatu cara sistematik buat mendapatkan serta menilai fakta dengan cara obyektif hal pernyataan- pernyataan mengenai aktivitas serta peristiwa murah, dengan tujuan buat memutuskan tingkatan kesesuaian antara pernyataan- pernyataan itu dengan patokan yang sudah diresmikan dan penyampaian hasil- hasil pada pengguna yang bersangkutan.

Mutu audit berarti gimana cara buat mengetahui audit serta memberi tahu salah hidangan material dalam informasi finansial. Pandangan penemuan merupakan refleksi dari kompetensi Auditor, sebaliknya peliputan merupakan refleksi etika ataupun pengaudit integrity, spesialnya kedaulatan.

Pengaudit bertanggung jawab buat sediakan data bermutu besar sebab data itu jadi dasar para pengguna informasi finansial buat pengumpulan ketetapan perusahaan serta pengguna informasi finansial lazim mempersepsikan kalau pengaudit yang berawal dari Atap besar yang sediakan pelayanan audit dengan mutu yang pastinya lebih besar( Nuratama, 2014).

Bagi Werastuti( 2013) terdapat 4 Big besar di Indonesia yang berafiliasi dengan The Big Four Auditors ialah:

  1. KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja berafiliasi dengan Ernst&Young.
  2. KAP Osman Bing Satrio serta Kawan berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu.
  3. KAP Siddharta serta Widjaja berafiliasi dengan Klynveld Peat Marwick Goerdeler( KPMG).
  4. KAP Tanudireja Wibisana & Rekan,berafiliasi,dengan Pricewaterhouse Coopers.

Werastuti( 2013) menciptakan fakta kalau hasil Auditor dari KAP non Big four mempunyai bid- ask spread yang lebih besar dari Big four. Sebagian pengertian mutu audit bagi para pakar di atas, pengarang bisa mengutip kesimpulan kalau mutu audit ialah seluruh mungkin (possibility) di mana pengaudit pada dikala mengaudit informasi finansial konsumen bisa menciptakan pelanggaran yang terjalin dalam sistem akuntansi konsumen serta melaporkannya dalam informasi finansial auditan, di mana dalam melakukan tugasnya itu pengaudit berdasar pada standar auditing serta isyarat etik akuntan masyarakat yang relevan.

Baca Juga: Contoh Soal Pemeriksaan Piutang Dagang dan Piutang Lainnya

Elemen- Elemen Mutu Audit

Standar Pengendalian Mutu Audit untuk sesuatu kantor akuntan masyarakat, pengendalian mutu terdiri dari metode- metode yang dipakai buat membenarkan kalau kantor akuntan masyarakat sudah penuhi tanggung jawab profesionalnya pada konsumen ataupun pihak lain. Untuk sesuatu kantor akuntan masyarakat, pengendalian mutu terdiri dari metodemetode yang dipakai buat membenarkan kalau kantor itu penuhi tanggung jawab profesionalnya pada konsumen serta pihak- pihak lain.

Bagi Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dialih bahasakan Amir Kekal Jusuf( 2012: 47) melaporkan kalau mutu Auditor ialah: Pengendalian kualitas ataupun mutu ialah cara buat membenarkan kalau standar auditing yang legal umum diiringi dalam tiap audit, Atap menjajaki metode pengendalian kualitas spesial yang menolong penuhi standarstandar itu dengan cara tidak berubah- ubah pada tiap pengutusan.

Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens( 2011: 48) dalam Amir Kekal Jusuf mengatakan kalau ada 5 (5) bagian pengendalian mutu ialah:

Kedaulatan, Integritas, serta Objektivitas

Seluruh personalia yang ikut serta dalam pengutusan wajib menjaga kedaulatan bagus dengan cara kenyataan ataupun dengan cara performa, melakukan semua tanggung jawab profesionalnya dengan integritas, dan menjaga objektivitasnya dalam melakukan tanggung jawab handal mereka.

Manajemen Kepegawaian

kebijaksanaan serta metode wajib disusun biar bisa membagikan tingkatan keandalan khusus kalau:

  • seluruh pegawai wajib mempunyai kualifikasi alhasil sanggup melakukan tugasnya dengan cara profesional.
  • profesi pada mereka yang sudah memperoleh penataran pembibitan teknis yang lumayan dan mempunyai kecakapan
  • seluruh pegawai wajib ikut serta dalam penerapan pembelajaran pekerjaan berkepanjangan dan kegiatan pengembangan pekerjaan alhasil membuat mereka sanggup melakukan tanggung jawab yang diberatkan pada mereka.
  • pegawai yang diseleksi buat dipromosikan merupakan mereka yang memilikni kualifikasi yang dibutuhkan biar jadi bertanggung jawab dalam pengutusan selanjutnya.

Pendapatan serta Perkembangan Konsumen serta Penugasannya

Kebijaksanaan serta metode wajib diresmikan buat menyudahi apakah akan menyambut konsumen terkini ataupun melanjutkan konsumen yang sudah terdapat. Kebijaksanaan serta metode ini wajib sanggup meminimalkan resiko yang berhubungan dengan konsumen yang mempunyai tingkatan integritas manajemen yang kecil. Atap pula wajib cuma menyambut pengutusan yang bisa dituntaskan dengan kompetensi handal.

Kemampuan Pengutusan serta Konsultasi

Kebijaksanaan serta metode wajib membenarkan kalau profesi yang dilaksanakan oleh personel pengutusan penuhi standar pekerjaan yang legal, persyaratan peraturan, serta standar kualitas Atap itu sendiri.

Kontrol Prosedur

Wajib terdapat kebijaksanaan serta metode buat membenarkan kalau keempat faktor pengendalian kualitas yang lain diaplikasikan dengan cara efisien.

Sistem pengendalian mutu sendiri mempunyai keterbatasan yang bisa mempengaruhi kepada daya guna. Perbedaan kemampuan dampingi karyawan serta uraian persyaratan handal, bisa mempengaruhi tingkatan disiplin serta metode pengendalian mutu Atap sendiri.

Baca Juga: Perbedaan Obligasi dan Wesel

Standar Mutu Audit

Bagi Standar Handal Akuntan Masyarakat (SPAP), (Standar Auditing SA subbagian 150 alinea 04 dalam SPAP 2011) melaporkan kalau:

“ Standar auditing berlainan dengan metode auditing ialah metode berhubungan dengan aksi yang wajib dilaksanakan, sebaliknya standar berhubungan dengan patokan ataupun dimensi kualitas kemampuan aksi itu, serta berhubungan dengan tujuan yang akan digapai lewat pemakaian metode itu. Standar auditing, yang berlainan dengan metode auditing, berhubungan dengan tidak cuma mutu handal pengaudit tetapi pula berhubungan dengan estimasi yang dipakai dalam penerapan auditnya serta dalam laporannya”.

Institut Akuntan Masyarakat Indonesia( IAPI) melaporkan kalau audit yang dicoba pengaudit dibilang bermutu, bila penuhi standar auditing serta standar pengendalian kualitas. Dalam riset kali ini pengarang memakai standar auditing selaku pengukuran mutu cara auditing. Standar Auditing bagi Statment Standar Auditing( PSA) Nomor. 01( SA Subbagian 150 Alinea 2) yang sudah diresmikan serta disahkan oleh Jalinan Akuntan Masyarakat Indonesia terdiri atas jadi 3 golongan besar, ialah:

Standar umum
  • audit wajib dilaksanakan oleh seorang ataupun lebih yang mempunyai kemampuan serta penataran pembibitan teknis yang lumayan selaku pengaudit.
  • dalam seluruh perihal yang berkaitan dengan habitat, kedaulatan dalam tindakan psikologis wajib dipertahankan oleh pengaudit.
  • dalam penerapan audit serta kategorisasi pelaporannya, pengaudit harus memakai keahlian profesionalnya dengan teliti serta teliti.
Standar Profesi Lapangan
  • profesi wajib direncanakan dengan sebaik- baiknya serta bila dipakai asisten wajib di pengontrolan dengan sebaiknya.
  • pengaudit wajib mendapatkan uraian yang lumayan hal entitas dan lingkungannya, tercantum pengendalian internal, buat memperhitungkan resiko salah hidangan yang penting dalam informasi finansial sebab kekeliruan ataupun ketakjujuran, serta buat mengonsep watak, durasi, dan besar metode audit yang berikutnya. materi fakta profesional yang lumayan wajib diperoleh
  • lewat inspeksi, observasi, permohonan penjelasan, serta verifikasi selaku dasar mencukupi buat melaporkan opini atas informasi finansial yang diaudit.
Standar Pelaporan
  • informasi audit wajib melaporkan apakah informasi finansial sudah disusun cocok dengan Standar Akuntansi Finansial( Kantong) di Indonesia.
  • informasi audit wajib membuktikan ataupun melaporkan, bila terdapat, ketidak konsistenan aplikasi prinsip akuntansi dalam kategorisasi informasi finansial rentang waktu berjalan dibanding dengan aplikasi prinsip akuntansi itu dalam rentang waktu lebih dahulu.
  • pengungkapan data dalam informasi finansial wajib ditatap mencukupi, bila belum hingga diklaim dalam informasi audit.
  • informasi audit wajib muat sesuatu statment opini hal informasi finansial dengan cara totalitas ataupun sesuatu asersi kalau statment demikian tidak bisa diserahkan. Bila opini totalitas tidak bisa diserahkan hingga wajib diklaim. Dalam seluruh perihal yang julukan pengaudit berhubungan dengan informasi finansial, hingga informasi pengaudit wajib muat petunjuk yang nyata hal watak profesi audit yang dilaksanakan, bila terdapat, serta tingkatan tanggung jawab yang dipikul oleh pengaudit.